7 - Celemotan

BONJOUR!
Di sini, kita bkal ngumpul bareng2,dan pastinya, bikin onar
Hahahaha.. Ketawa terus nih, cape. Ati2, kalo abis bca2 crita blog ini, bisa2 g bs tidur. Ketawanya keterusan nanti.. Dr pda di jelasin, mending langsung aja deh, ke sini,, baca2 cerita anak2 sini..

Senin, 06 September 2010

I Love You 7-Celemotan

“Ngeekk..!!”pintu dormentry terbuka dan 31 member 7c masuk ke dalamnya.
Tak ada yang bersuara…
Mereka berjalan dalam diam menuju apartemen mereka.
Semua terlihat lelah dan tak bersemangat, bahkan beberapa member terlihat sedang menahan kekesalan.
Ghina sengaja memperlambat langkahnya dan berjalan paling belakang.
Ia melihat punggung teman-temannya yang berjalan didepannya.
Ghina tersenyum kecut karena teman-temannya tak lagi bicara padanya sejak mereka mendengar pernyataannya diinterview hari ini.

Amalia membuka pintu dan masuk lalu disusul member yang lain.
Ira langsung menghempaskan tubuhnya disofa, begitu juga dengan Sasqia, Trisha, dan yang lainnya.
DePe danAisyah menuju ke dapur, Iza mengambil minuman dingin di kulkas lalu duduk bersama Aisyah di ruang makan.
Sedangkan member yang lain langsung masuk ke kamar mereka masing-masing.

“Aku rasa besok ini akan jadi topik menarik dimedia..” suara Sasqia memecahkan keheningan.
“Tak perlu tunggu besok, sekarang searching saja di naver…aku yakin sudah ada…lupa ya itu tadi acara live…” kata Iza angkat bicara.
“Sekali lagi Ghina memberi kita masalah..”gumam Denisa lesu.
Semua kembali terdiam.

Tak lama, Amel keluar dari kamarnya, ia telah memakai piyama dan memeluk erat boneka pororonya lalu duduk disofa bersama Sasqia dan Ira.
Kemudian Shasa dan Afi juga keluar dan bergabung bersama yang lain.

Tiba-tiba Sasqia masuk ke dalam kamarnya, tanpa berkomentar apa-apa

“Sasqia mau ke mana..?” tanya DePe pada Ira.
“Hmm~ Mungkin ia ingin sendiri, sepertinya Sasqi kecewa dengan pernyataan Ghina tadi..” terang Ira.
“Aku kaget sekali dengan kata-kata Ghina….” Kata Amel seraya memeluk bonekanya makin erat.
DePe langsung mengelus kepala Amel yang terlihat sedih.
Bukan hanya Amel yang terkejut, tapi semua yang mendengar juga kaget, Karena saat interview tadi Ghina tiba-tiba menyatakan akan keluar dari anggota Celemotanners.

“Aku belum pernah lihat bu Asih semarah tadi..” gumam Denis mengingat reaksi dan amarah Bu Asih mereka yang selalu bersikap tenang.
“Iya..aku bahkan ngga tega ikut memarahi Ghina karena sikap bu Asih tadi..” saut Iza.
“Besok pasti akan jadi hari yang menakutkan…” lesu Shafira yang bergabung dengan teman-temannya di ruang tengah.
“Memangnya besok kenapa..?” tanya Trisha ikut bergabung.
“Kata Sasqi, besok jam 10 kita ditunggu untuk membahas hal ini dikantor..”terang Denis.
“Membahas atau..disidang…??” tanya Seohyun dengan ekspresi makin sedih.
Semua menghela napas dan kembali diam.

“Sebenarnya ada apa dengan Ghina…bukannya selama ini semua baik-baik saja…kenapa dia tiba-tiba mau keluar tanpa bicara dulu dengan kita..?” tanya Shasa.
Semua terlihat berpikir.
“Mungkin Ghina ngga kuat dengan kejahilanmu..” celetuk Amal asal, membuat yang lain tersenyum sedangkan Shasa langsung melirik sadis ke Amal.
“Atau mungkin Ghina ngga kuat dengan suara cemprengmu dan kebiasaanmu menghabiskan stok makanan..” balas Shasa tajam, membuat keduanya saling melotot, sedang member yang lain mulai tertawa.
“Kalau itu aku setuju…suara Amal benar-benar berisik..aku sampai heran kenapa Sasqia dan Denis bisa kuat sekamar dengannya dulu..” timpal Lia yang sekarang menjadi teman sekamar Amal.
“YEAh!!! Apa kamu sendiri ngga sadar kalau suara dengkuranmu juga mengganggu..” balas Amal.
“Hei..aku tidak mendengkur..!!” protes Lia cepat.
“Ya karena kamu ngga pernah dengar sendiri…tenang saja lain kali akan aku rekam..”kata Amal tak mau kalah.
“HEY Amelia R…!!!”
“Sudahkah jangan saling mengolok lagi…” potong DePe gerah.

“Hei..atau ini karena sekarang Ghina tidur sendirian..makanya dia sedih…aku jadi merasa bersalah….seharusnya aku tetap sekamar dengannya..” sedih Amel.
“Mel…itu semua sudah kita putuskan…lagi pula itu karena kita menghargai Ghina makanya dia dapat kamar sendiri..”terang Denisa.
“Iya lagipula ngga mungkin Ghina keluar karena alasan seperti itu..”saut DePe.

“Atau mungkin Ghina kesepian di sini karena itu dia mau kembali ke Jateng…dia pasti rindu dengan keluarganya…” tebak Ira karena beberapa hari lalu Ghina sempat curhat rindu pada ibunya.
“Kenapa Ghina harus kesepian..dia punya kita..kita juga keluarganyakan..bahkan pororo juga mau jadi keluarga Ghina” saut Amel polos, membuat yang lain tersenyum.

Tiba-tiba Sasqia keluar dari kamar..
Membuat yang lain langsung diam.
“Kalian berisik sekali..” protes Sasqia dengan suara datar lalu menuju dapur mengambil air minum.
Semua tau, sikap Sasqia yang datar dan pendiam ini pasti menunjukkan klo dia sedang marah.
“Heii..menurutmu kenapa Ghina mau keluar dari grup kita…?” tanya Trisha, Sasqia tak langsung menjawab.
Dengan tenang ia mengambil air minum dan melewati teman-temannya untuk menuju ke kamarnya.
“Mungkin…karena 7C akan dibubarkan maka Ghina mau keluar..” kata Sasqia enteng lalu masuk ke kamarnya.
Suasana tiba-tiba hening.
Semua bagai mencerna dalam-dalam ucapan Sasqia yang bersikap sangat tenang.
Tak ada ekspresi kejahilan atau sedang bikin lelucon diwajah Sasqia, bahkan sempat terpancar kesedihan diraut wajahnya.

“Sas..tadi itu maksudnya apa..?” tanya Shasa mencari penjelasan dari kakak-kakaknya.
“Tenanglah..mungkin Sasqia terlalu sedih makanya asal bicara..” kata Ira berusaha menenangkan Iza, Vira, Trisha ikut mengangguk setuju.

“Den…kamu ingat SMS dari Pak Hamzah semalam??” tanya Iza, Denis mengangguk kaku.
“SMS apa?” tanya Trisha.
Denis dan Iza masih diam, wajah keduanya malah menegang kaku.
“Hei ayolah…jangan bikin penasaran..”protes Trisha sedikit terpengaruh dengan ucapan Sasqia tadi.
“Semalam..”Iza menggantung ucapannya.
“Semalam Pak Hamzah SMS..sepertinya di kantor ada gosip tentang kita..” lanjut Denisa.
“Gosip apa??”
Denis dan Iza saling pandang.
“Gosip tentang…”
“7C yang akan….dibubarkan…” kata Iza, membuat yang lain terkejut.

*********

“Pagi Azki..” sapa Amel yang baru bangun, ia menghampiri Indah sambil mengecuk-ngucek matanya yang terasa perih karena kurang tidur.
“Pagi..” jawab Amel yang lagi buat sarapan.

“Kami pulang..” terdengar suara Amal dan Lia yang baru datang.
“Lho dari mana klian..?” heran Indah.
“Jalan-jalan, ngga bisa tidur nich, dan lihat siapa yang kami bawa..” kata Amal sambil menunjuk ketamu mereka.
“Pak Hamzah!?!” kaget Seohyun melihat Pak Hmzah, Pak Jun, dan Pak Teddy muncul di belakang Amal dan Lia.
“Assalamualaikum..” sapa mereka lalu bergabung dengan Azki dan Amel di ruang makan.
“Tumben bapak ke sini?” heran Indah.
“Ya..tumben juga Amal dan Lia menculik kami..”jawab Pak Hamzah seraya meraih roti panggang buatan Indah.
“Menculik?” heran Azki masih terlihat bingung.
“Tapi bapak merasa beruntung bisa diculik dan dibawa ke sini…lalu dapat sarapan buatan Indah..sering-sering saja ya..” senang Pak Jun ikut-ikut ngambil roti di meja tapi dengan cepat disambar oleh Amel.
“Pak, makannya nanti saja..sekarang jelasin dulu soal gosip tentang kami..” pinta Amal.
“Gosip apa..?” tanya Pak Teddy sambil menatap mupeng sarapan buatan Indah yang terkenal enak.
“Tentu saja tentang grup kami yang akan dibubarkan..!!” kata Lia ngga sabar membuat Pak Hamzah langsung tersedak roti.
“Bapak kok ngga dengar soal ini ya..?” gumam Pak Jun malah garuk-garuk kepalanya ikut bingung.
“Karena itu Bapak bukan target penculikan kami..” gemes Amal karena Pak Jun pengen diculik juga saat Amal dan Lia memaksa Pak Hamzah untuk ikut ke asrama mereka.
“Soal itu…” Pak Hamzah memutar matanya mencari alasan.

“Itukan Cuma gosip..jadi jangan dipercaya dech..”timpal Pak Teddy langsung duduk disamping Pak Jun dan meminum susu hangat yang ada dimeja.
“Ok kalau itu Cuma gosip…lalu kenapa Ghina mau keluar dari grup kami..?” tanya Azki.
“APA!!??!!” kaget Pak Jun dan Pak Teddy kompak, sedangkan Pak Hamzah terlihat tenang membuat Amal makin curiga.
“Pak… bapak pasti tau sesuatukan??” sidik Lia seraya mendekati wajah Pak Hamzah.

“Pagi….lho ada tamu??” kaget Denisa yang baru bangun.
“DENISSSAA!!!” jerit Pak Hamzah langsung menghindar dari Amal dan langsung menghampiri Denisa.
“Bapak pagi-pagi kok di sini?” heran Denisa.
“Denis, bapak culik…mereka kejam..” lebay Pak Hamzah dengan gaya sok imuutt.
“Pasti soal SMS dari Bapak itu ya…lanjutkan dech..” cuek Denisa lalu menuju meja makan.
“denis, bantuin dong…!!!” omel Pak Hamzah ngeliat sikap Denisa yang cuek.

“Sasqia..?!”panggil Azki saat melihat Sasqia keluar dari kamarnya.
“Ass. Sasqi..!” sapa Pak Hamzah.
Sasqia tersenyum, tapi senyumnya terlihat dipaksa.
“Aku pergi dulu..nanti kita ketemu di kantor ya…ingat jam 10 jangan terlambat..” kata Sasqia datar.
“Sasqi…ngga sarapan dulu..??” tanya Lia, Sasqia menggeleng.
“Aku sarapan di Kantin saja…aku pergi..” pamit Sasqia lalu menghilang dibalik pintu.

“Sepertinya dia ngga tidur semalam..” gumam Indah melihat wajah Sasqia yang pucat dan mata pandanya yang terlihat jelas.
“Gara-gara gosip itu ya..?” tanya Pak Jun, yang lain mengangguk.
“Tentu saja semalam ngga ada yang bisa tidur nyenyak…” saut Azki tak bersemangat.
“Yakin ngga ada??” tanya Pak Hamzah dengan lirikan usil ke Denisa.
“APA!! Jangan lihat aku seperti itu…”protes Denisa risih, walaupun ia terkenal suka tidur tapi semalam dia juga tak bisa nyenyak.
“Kenapa kalian tidak tanya langsung ke Ghina..mungkin dia tau..” usul Pak Teddy.
“Dia sudah pergi..aku bahkan tak tau kapan ia menghilang..” jawab Amal.
Semuapun terdiam…

“Hmm..soal gosip itu…kalian akan tau kebenarannya hari ini…” kata Pak Hamzah tiba-tiba membuat member 7C terkejut.
“Mak-sud-nya??” tanya Amal, Pak Hamzah hanya angkat bahu.
“Kalian akan tau nanti…..satu bapak…”kata Pak Hamzah dengan ekspresi serius.
“Siapkan mental kalian..” kata Pak Hamzah dengan datar membuat para gadis itu makin memegang.

*******

11.56 am…
Ruang meeting NF..
Semua member 7C telah berkumpul, tapi pihak manajemen belum tiba.
Tak ada percakapan diantara mereka, semua membisu dengan pikiran mereka masing-masing.
Wajah mereka terlihat tegang dan cemas.
Sesekali Iza memberi kode dengan matanya kepada yang lain untuk melihat Ghina yang sengaja duduk menjauh dari yang lain.
Sedari tadi Ghina hanya tertunduk, wajahnya terlihat tenang dan tanpa ekspresi.

“Kenapa belum dimulai juga..” gerutu Denisa mulai bosan karena sudah menunggu hampir satu jam.
“Dimulai apanya…sidang soal ucapan Ghina kemarin atau pemberitahuan tentang pembubaran kita…?”tanya Amel, dengan cepat Vira menyikut Amel.
Semua kembali terdiam.

Tiba-tiba ponsel DP bergetar, ia mendapat sebuah SMS dari Bu Dwi.
“Hhe…? maksudnya apa nich..?” kesal Denis.
“Kenapa..?” tanya Trisha ikut membaca SMS DP.
Wajah keduanya makin memegang.
“Ada apa??” penasaran Iza.
“Bu Dwi SMS..isinya kalimat penghibur..” Trisha ragu-ragu.
“Maksudnya..?”Lia ngga sabar ia langsung menyahut HP DP dan membaca isi SMS yang kata-katanya menghibur Denisa atas pembubaran SNSD.
“Hei kenapa Bu Dwi mengirim SMS seperti ini..bahkan mereka yang di sana juga tau..kenapa hanya kita yang ngga tau soal ini..?”omel Aisyah mulai kesal dengan situasi yang mereka alami.

“Ja..jadi..7C benar-benar akan bubar ya..?” tanya Trisha.
“Kenapa??bukannya selama ini kita telah memberi yang terbaik..” bingung Aisyah.
“Itu karena…kita semua akan difokuskan dibidang masing-masing untuk solo karir…”kata Ghina yang akhirnya bersuara.

“Ok Ghina..berarti kamu sudah tau soal ini, kenapa tidak cerita??” tanya Denisa kesal.
“Solo karir…selamat ya Ghina..! sepertinya kamu berusaha menyelamatkan diri sendiri..ok Miss populer..kamu pasti berhasil bersolo karir..”cibir Amel mulai emosi.
“Jadi 7C cuma sampai di sini ya??”gumam DP makin sedih.
“Ya sepertinya kamu bakal fokus ke MTK…selamat…!!” kata Amal.
“Ihhh~!!” protes DP tak suka dengan ucapan Amal.

“Hei ayolah..jangan seperti ini.. 7C ada atau tidak..kita masih tetap berteman..bahkan bersaudara..” potong Sasqia, membuat teman-temannya terdiam.
Beberapa detik kemudian mulai terdengar isak tangis…
Satu persatu mereka mulai meneteskan air mata.

“Maaf…aku masih tak percaya soal ini…” kata Amal merasa bersalah atas ucapannya.
“Benar kata Sasqia..kita sudah lama bersama…jadi jangan karena hal ini kita jadi bertengkar….” Kata Indah, yang lain mengangguk.
“Apa setelah ini kita ngga akan tinggal bersama lagi..??” tanya Amel sambil menghapus airmatanya.
“Mungkin..” jawab Aisyah, mereka kembali terisak.

“Ok paling tidak ngga ada lagi yang seenaknya menempel stiker barbie dibarang-barangku..” kata Sasqia menyindir Elza, membuat Elza langsung cemberut.
“Ya..nanti ngga ada lagi yang selalu ribut mengganggu tidurku..” saut Denisa seraya melirik Aisyah, membuat Aisyah tersenyum dan menghapus air matanya.
“Dan tentu saja ngga ada lagi yang usil mengikat tali sepatu kita jadi satu..” tambah Elza melihat Amel, Amel langsung mengacak-acak rambut temannya itu.
“Kita juga tak perlu mikirin lelucon apa yang harus kita pake untuk membangunkan Denisa..” tambah DP.
Yang lain mulaui tersenyumn dalam tangis.
“Kita juga ngga perlu dengerin omelan sasqia lagi..”saut Iza, yang lain mulai tertawa tapi airmata mereka masih menetes.

“Aku pasti kangen dengan masakan Indah..” saut Trisha menatap lembut temannya itu.
“Juga dengan imutnya Amel..” timpal Sasqia.
“Dan "Tampang Ngeselin" ala Ghina..” tambah Denisa.
Ghina ikut tersenyum mendengarnya.
Mereka saling tersenyum dan menangis bersama.
“Hei..kenapa kita bicara seolah kita ngga akan ketemu lagi…7C hanya dibubarkan….ingat itu…”kata Sasqia menyemangati teman-temannya.
“Tenang saja..kelak kita bisa reuni dan menginap bersama lagi…lagipula ini bukan akhir persahabatan kita-kan?” kata Denisa seraya berdiri dan merentangkan tangannnya menunggu pelukan teman-temannya.
Tak lama kemudian mereka saling berpelukan.
“Love You All…!!” kata Sasqia.
Membuat yang lain makin terisak.

Tiba-tiba pintu terbuka dan…
“HAPPY ANNIVERSARY!!!” teriak orang-orang yang masuk membuat sembilan gadis itu terkejut bingung.
“Kalian?!?” kaget Sasqia dan lainnya.
Tampak beberapa guru-guru, staff masuk sambil menyanyikan lagu ulang tahun untuk Celemotanners.
“Apa ini?!” bingung Iza, Ghina tersenyum.
“SURPRISE!!!” tawa Ghina lalu lari dan bersembunyi dibelakang Pak Hamzah.
“Ayo potong kue!" Kata bu Asih mereka yang membawa kue tart.
Semua berkumpul dan makan kue.

“Ok sekarang waktunya penjelasan..” kata Vira tak sabar.
Pak Hamzah tersenyum dengan ekspresi jahil begitupun dengan Ghina.
“Kalian ngga sadar ya klo sedang dikerjain?” tanya Pak Jun sambil nyolek-nyolek cream tart.
“Maksudnya?” bingung Sasqia.
“Sasqiaaa~a..disaat seperti ini siapa yang mau membubarkan 7C…jadi tenang saja kamu masih Mommy 7C kok..” terang Pak Teddy seraya merangkul Pak Joko sahabatnya itu.
“Lalu interview dan kata-kata si Ghina itu gimana?”tanya Alma, yang lain tertawa.
“Itu….rekayasa..kalian ya??” tanya Alma curiga membuat Pak Hamzah cs makin berbahak-bahak.

“Yup, yang interview kalian kemarin itu staff baru NF yang kami minta untuk membantuk misi ini..” terang Pak Hamzah bangga
“Jadi SMS dari Bu Dwi juga itu palsu..” gumam Alma gregetan, Ghina mengangguk.
“Ini ide siapa?” penasaran Alma, semua melirik ke Pak Hamzah otak dari ini semua.
“Bapak sedang mengasah kemampuan sebagai sutradara…dan ternyata berhasil..” tawa Pak Hamzah bangga meresa sebentar lagi bisa mendapat piala oscar.

“Ok penjelasan yang menarik..tapi kenapa si GHEENYAH ikut ngerjain kami…dia juga bagian dari kamikan?” melotot Iza, membuat Ghina makin tersenyum bangga karena sukses ngerjain temen-temennya.
“Itu karena kalian sering usil padaku…jadi sekarang gantian..” tawa Ghina sambil ber-tampang nyebelin.
Membuat teman-temannya langsung ngeroyok Ghina, tapi setelah itu mereka kembali berpelukan erat.
“GHEENYAH WE LOP YU!!!! 7C WE LOP YU SO MUCH!!!” seru gadis-gadis itu senang.

- The End -

1 komentar:

  1. @sasqia : lo banyak yang salah... edit trus masukinkeblog baru kita...

    -itsme-

    BalasHapus